One Day in Aleppo (2017)

Dicekik oleh pengepungan yang kejam dan tak terhindarkan yang diberlakukan oleh rezim Suriah dan setelah lima bulan penembakan tanpa henti dan tanpa perasaan, sekelompok anak-anak yang tinggal di Aleppo mulai mengecat tembok kota mereka. Ini adalah tindakan protes dan juga perlawanan: tindakan kecil yang berani bermimpi membawa kembali kehidupan di tempat yang telah dihina oleh bom dan peluru, sementara kekuatan internasional mengawasi tanpa melakukan apa pun untuk menyelamatkan nyawa. Dengan demikian, warna-warna yang disebarkan di seluruh kota yang hancur memunculkan beacon kecil harapan bagi ribuan orang yang terperangkap di Aleppo, tercekik oleh reruntuhan dan puing-puing. Jadi, sementara pasukan Rusia memotong pasokan makanan dan obat-obatan, lebih dari 280.000 warga sipil merana tanpa rumah atau tempat penampungan berusaha mencari harapan dan alasan baru untuk terus berjalan. Apa yang terjadi di Aleppo tidak akan pernah terlupakan.