Fulboy (2015)

Di ambang mencapai karir impiannya, Tomás memungkinkan kakaknya Martin Farina melihat ke dalam hidupnya sebagai pemain sepak bola profesional. Martin, yang tidak pernah bisa memenuhi mimpinya sendiri bermain sepakbola, melangkah ke dunia Tomás dan rekan satu timnya melalui lensa kameranya. Namun, anggota klub lainnya memiliki pendapat mereka sendiri, beberapa menganggap Martin sebagai pengganggu, karena ia mengekspos momen-momen paling rentan mereka, dan kekhawatiran mereka terhadap masa depan setelah pertandingan berakhir. Fulboy menawarkan tampilan tanpa pengakuan, pengakuan tentang bagaimana para atlet di belakang olahraga paling populer di dunia berperilaku selama waktu mereka di luar lapangan. Pada saat yang sama, Fulboy secara refleksif menginterogasi pilihan estetika dan sudut pandang Farina, serta pandangan penonton pada bentuk laki-laki.