Detik Terakhir (2005)

Regi menderita depresi sejak masa kanak-kanak, dibesarkan oleh orang tua kaya yang memiliki sedikit waktu untuknya, tetapi banyak untuk bertarung dan berselingkuh satu sama lain. Saat di perguruan tinggi dia bertemu dan menjadi dekat dengan Rajib, seorang pengedar narkoba. Mengembangkan kebencian yang kuat untuk pria, terinspirasi oleh ayahnya yang kejam dan tidak peka, ia mengidentifikasi dirinya sebagai seorang lesbian. Pengantarnya ke adegan obat menelan dia dan dia mengembangkan kebiasaan kokain yang dengan cepat mempercepat preferensi terhadap heroin China Putih. Dia bertemu dan jatuh cinta dengan mantan mitra pengedar narkoba Rajibs, Vela, yang telah menjadi pecandu hardcore. Dorongannya dan spiral Vela ke dalam kecanduan kronis digambarkan dengan kuat di seluruh film seperti keterikatan intens mereka satu sama lain. Plot (berdasarkan kisah nyata) luar biasa dalam penggambaran masalah narkoba di Indonesia, ‘solusi’ yang sering mengerikan untuk masalah ini, dan alasan di balik mengapa hal itu terjadi.